
Menggapai 2023 Pribadi Bertauhid
Oleh:
Kiki Muzaki, S.Pd.I (Guru PAI SMK Daya Utama)
Tahun 2022 telah lewat, meninggalkan cerita baik suka maupun duka, baik
menyenangkan maupun menyedihkan. Setiap orang mempunyai cerita yang
berbeda-beda, tapi tentunya mempunyai kesamaan bahwa di Tahun 2023 ini ingin
jauh lebih baik. Karena sejatinya, orang yang hari ini lebih baik dari tahun
kemarin adalah orang yang beruntung. Apabila hari ini masih sama dengan yang
kemarin, maka dialah orang yang sangat merugi.
Ada yang awal tahun 2022 adalah seorang pengusaha hebat dan sukses
omsetnya mencapai milyaran, tapi di akhir tahun Allah SWT berikan ujian dengan
membuat usahanya merosot tajam. Ada juga yang sudah bertahun-tahun menderita
suatu penyakit dan sudah berikhtiar mengobati kemana-mana tapi Alhamdulillah di
akhir tahun Allah SWT berikan kesembuhan dan hidup normal sebagaimana biasanya.
Ada yang jomblo, diakhir tahun bisa menikah dan mempunyai keturunan tapi ada
juga yang Allah SWT berikan ujian sampai awal 2023 ini masih jomblo belum
menikah dan mempunyai keturunan. Masih banyak lagi cerita-cerita di tahun 2022
baik suka maupun dukanya, hakikatnya semua yang terjadi adalah atas dasar kuasa
Allah SWT.
Terlepas dari perbedaan cerita di tahun kemarin, marilah kita
bersama-sama mensyukuri segala kenikmatan yang telah Allah SWT berikan kepada
kita karena tidak ada satu pun alasan untuk kita tidak bersyukur kepada_Nya.
Hari ini kita masih bisa beraktivitas ke tempat kerja, bersekolah, berkumpul
bersama keluarga, hakikatnya adalah Allah SWT masih memberikan kita kenikmatan yang
harus kita selalu syukuri dengan memperbanyak ibadah kepada Allah SWT.
Lalu, bagaimana menata kehidupan di tahun 2023 ini agar lebih
baik?
Makna tahun 2023 lebih baik dari tahun sebelumnya adalah
bagaimana kita mengkondisikan hati dan pikiran kita sehingga apapun yang
terjadi di tahun 2023 ini hati dan pikiran kita selalu bahagia. Status tahun 2023
menjadi orang kaya, status tahun 2023 usahanya jadi maju, status kehidupan
rumah tangganya semakin harmonis adalah hakikatnya semua akan terjadi atas
dasar takdir dari Allah SWT. Hal yang harus kita pahami adalah bagaimana kita
meyakini Allah SWT tidak akan mendzalimi manusia, tapi justru kita sendiri yang
selalu mendzalimi diri seniri. Kita meyakini bahwa semua yang terjadi atas
dasar kuasa Allah SWT, sehingga walaupun kita berupaya semaksimal mungkin
berusaha ketika Allah SWT berkehendak maka bisa saja yang terjadi adalah
sesuatu yang tidak kita harapkan. Tapi harus diingat, bisa saja apa yang tidak
kita harapkan justru yang terbaik buat kita. Tapi sebaliknya, bisa saja sesuatu
yang baik menurut kita adalah buruk buat kita. Intinya adalah biarlah Allah SWT
yang menentukan tentang status kita di tahun 2023 ini, yang terpenting buat
kita adalah menata hati dan pikiran kita agar dapat menerima serta menjadi
takdir dari Allah SWT dengan penuh keikhlasan dan kebahagiaan.
Bagaimana cara menata hati dan pikiran kita?
Mari kita coba mempelajari serta menelaah apa yang disampaikan
oleh Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah [2] ayat 155, yang artinya:
Dan Kami pasti akan menguji kamu
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar
Berdasarkan terjemahan ayat di atas dapat kita ambil suatu pelajaran bahwa:
- Sehebat apapun kita membuat suatu strategi perubahan di tahun 2023, status kita sebagai manusia pasti akan diberikan ujian oleh Allah SWT. Bisa saja, strategi kita berhasil sehingga bisa bangkit dari keterpurukan di tahun 2022 atau bisa saja kita berhasil melewati cobaan dan ujian di tahun 2022 tapi Allah SWT tidak akan membiarkan kita begitu saja. Pasti Allah SWT akan memberikan kepada kita dengan ujian yang lainnya karena bentuk kasing saying Allah SWT kepada manusia adalah dengan memberikannya ujian yang mana dengan ujian itu Allah SWT akan memberikan kabar gembira buat mereka yang bersabar.
- Meyakini bahwa ujian itu datangnya dari Allah SWT sebagai pencipta kita, dan tugas kita adalah bersabar agar mendapatkan kabar gembira dari Allah SWT.
- Orang yang bersabar adalah mereka yang mampu mengembalikan semua ujian kepada Allah SWT dengan cara menerima ujian dengan penuh keikhlasan, menghindari dari berkeluh kesah, menjalaninya walaupun itu berat dengan tetap berhusnuzan kepada Allah SWT.
- Meyakini bahwa setelah kesulitan ada kemudahan, setelah kesusahan ada kesenangan, setelah duka ada suka.
Semoga melalui tulisan ini kita disadarkan bahwa diri kita, dan
apa yang terjadi pada diri kita serta sejuta harapan untuk kita hakikatnya
adalah dari Allah SWT. Ke depannya, apapun yang Allah takdirkan kita mampu
menikmati prosesnya. Sehingga tidak ada lagi yang tidak enak, semua prosesnya
enak dan menyenangkan. Amin